Bulan
Dzulhijjah, memiliki keutamaan dan keagungan yang Allah berikan dibanding
bulan-bulan yang lain. Bulan Dzulhijjah disebutkan dalam Al Quran setelah
didahului sumpah dan Allah tidak akan bersumpah dengan nama makhluk kecuali dengan
sesuatu yang agung.
Allah
berfirman :
والفجــر. وليـــال عشر
“Demi (waktu) fajar. Dan
malam yang sepuluh”. (Al-Fajr: 1-2)
Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai makna ‘malam
yang sepuluh’. Ada yang berpendapat sepuluh terakhir bulan Ramadhan, sepuluh
yang pertama bulan Muharram, dan sepuluh pertama bulan Dzulhijjah.
Adapun Ibnu Abbas
berpendapat bahwa yang dimaksud adalah sepuluh pertama bulan Dzulhijjah. Dan pendapat
itu juga yang disebutkan oleh Ibnu Katsir. Karena bulan Dzulhijjah merupakan
hari-hari yang agung. Rasulullah bersabda :
ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى
الله من هذه الأيام العشر» قالوا: ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: «ولا الجهاد في
سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك بشيء .
“Tidaklah ada dari hari-hari yang amal shalih pada hari-hari itu lebih
dicintai oleh Allah dari pada hari-hari itu (yakni sepuluh pertama bulan
Dzulhijjah.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi
sabilillah? Beliau menjawab: “Tidak juga
jihad fi sabilillah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya
kemudian tidak pulang dengan sesuatu apapun (yakni meninggal di medan jihad)”. (HR. Bukhari, dalam kitab Al-‘Idain , Bab
Fadhilah Amal di Hari Tasyriq)
إِنَّ أَعْظَمَ الأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ
النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ
“Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah Tabaroka wa Ta’ala
adalah hari Idul Adha dan yaumul qorr (hari tasyriq). (HR. Abu Daud no. 1765, dari ‘Abdullah bin Qurth. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini Shahih).
Hari tasyriq disebut yaumul
qorr karena pada saat itu orang yang berhaji berdiam di Mina. Hari tasyriq
yang terbaik adalah hari tasyriq yang pertama, kemudian yang berikutnya dan
berikutnya lagi. (Lihat Latho-if Al Ma’arif,
Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 503, Al Maktab Al Islamiy, cetakan pertama, tahun
1428 H).
Demikian beberapa keutamaan bulan
Dzulhijjah, maka amalan apa yang diwajibkan dan yang sangat dianjurkan untuk
kita lakukan di sepuluh pertama bulan Dzulhijjah…?
1.
Shalat.
Menjaga shalat bukan hanya digiatkan
di sepuluh pertama bulan Dzulhijjah, namun setiap tempat dan zaman, kewajiban
itu tetap dibebankan kepada seorang mukallaf.

“Peliharalah semua shalat(mu), dan
(peliharalah) shalat wustha (shalat ashr). Berdirilah untuk Allah (dalam
shalatmu) dengan khusyu'” (Al-Baqarah: 238).
Yaitu menjaga shalat wajib di awal waktu dengan berjama’ah, memperbaiki
shalat-shalat sunah, dan menjaga kekhusyu’an shalat hendaknya dilatih dan
dibiasakan sedini mungkin.
2.
Puasa
Dianjurkan memperbanyak puasa di sembilan hari bulan
Dzulhijjah. Terutama puasa hari arafah, tanggal 9 Dzulhijjah. Demikian juga
keumuman hadis yang menunjukkan keutamaan sepuluh hari pertama bulan
Dzulhijjah.
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ
عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي
بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ
السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
“Puasa
Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa
Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim, no 1162, dari Abu Qatadah).
Puasa Arafah ini hanya dianjurkan bagi orang yang
tidak melaksanakan haji, adapun orang yang melaksanakan haji diwajibkan
untuk meninggalkan puasa Arafah.
Di samping itu,
terdapat keterangan khusus dari Ummul Mukminin, Hafshah radliallahu ‘anha,
bahwa Rasulullah melaksanakan puasa
Asyura,
sembilan hari pertama Dzulhijjah, dan tiga hari tiap bulan. (HR. An Nasa’i, Abu
Daud, Ahmad, dan disahihkan Al-Albani).
3.
Menunaikan ibadah haji dan umrah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللهُ عَنْه أَنَّ
رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «العُمْرَةُ إِلَى العُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالحَجُّ
المَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الجَنَّةَ ۔ (متفق عليه)
“Dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah bersabda : Dari umrah yang satu ke
umrah berikutnya adalah penebus dosa di antara keduanya, dan haji yang yang mabrur
tidak ada balasannya kecuai surga.” (HR. Bukhari dalam kitab Al-Hajj, Bab Umrah
dan Keutamaanya/1773. Muslim dalam Kitab Al-Hajj, Bab Fadhilah Haji, Umrah dan
Hari Arafah/1349).
4.
Mengumandangkan
takbir, tahlil, tahmid, dan memperbanyak dzikir kepada Allah
1. Takbiran hari raya
yang mutlak (tidak terikat waktu)
Dimulai sejak tanggal 1 Dzulhijjah sampai
tanggal 13 Dzulhijjah. Selama tanggal 1 – 13 Dzulhijjah, kaum muslim disyariatkan
memperbanyak ucapan takbir di mana saja, kapan saja dan dalam kondisi apa saja.
Allah berfirman :
وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ
“…supaya
mereka berzikir (menyebut) nama Allah pada hari yang telah ditentukan…” (Al-Hajj: 28).
وَاذْكُرُوا اللَّهَ
فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ
“….Dan
berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang…” (Al-Baqarah: 203).
Ibn Abbas
mengatakan : “Yang dimaksud “hari yang telah ditentukan” adalah tanggal 1 – 10
Dzulhijjah, sedangkan maksud ”beberapa hari yang berbilang” adalah hari
tasyriq, tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. (Al-Bukhari secara Mua’alaq,
Bab: Keutamaan beramal di hari Tasyriq).
Hadis dari Abdullah bin Umar , bahwa Nabi bersabda,
ما من أيام أعظم عند
الله ولا أحب إليه من العمل فيهن من هذه الأيام العشر فاكثروا فيهن من التهليل
والتكبير والتحميد
“Tidak ada amal
yang dilakukan di hari yang lebih agung dan lebih dicintai Allah melebihi amal
yang dilakukan pada tanggal 1 – 10 Dzulhijjah. Oleh karena itu, perbanyaklah
membaca tahlil, takbir, dan tahmid pada hari itu.” (HR. Ahmad dan Sanadnya
dishahihkan Syekh Ahmad Syakir).
2.
Takbiran yang terikat waktu (Takbir
Muqayyad)
Takbiran yang
terikat waktu adalah takbiran yang dilaksanakan setiap selesai melaksanakan
salat wajib. Takbiran ini dimulai sejak setelah salat subuh tanggal 9
Dzulhijjah sampai setelah salat asar tanggal 13 Dzulhijjah. Berikut
dalil-dalilnya:
Umar bin Khattab :
أنه كان يكبر من صلاة الغداة يوم عرفة إلى صلاة الظهر من
آخر أيام التشريق
Bahwa
Umar dulu bertakbir setelah salat subuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai
setelah zuhur pada tanggal 13 Dzulhijjah. (Ibnu Abi Syaibah dan Al-Baihaqi dan
sanadnya dishahihkan
Syaikh Al-Albani). Dan
masih banyak amalan shahabat yang dijadikan dalil tentang takbiran pada 9-13
Dzulhijjah.
“Tidaklah ada dari hari-hari yang amal shalih
pada hari-hari itu lebih dicintai oleh Allah dari pada hari-hari itu (yakni
sepuluh pertama bulan Dzulhijjah.”
Oleh: Zulfi Syafriadi
titanium easy flux 125 amp welder - Titsanium Arts
ReplyDeleteTitsanium where is titanium found Art. This is our babyliss titanium flat iron first piece with a titanium bmx frame titanium-type structure. Titsanium art combines a strong resin character with babyliss nano titanium flat iron a lot of titanium trim reviews