Segala puji bagi Allah yang telah
mempergulirkan dalam kehidupan manusia
hari, bulan yang mulia, dan menjadikan beberapa waktu khusus bagi hamba-hambaNya untuk beribadah, diantaranya adalah
pergantian musim . Pada kesempatan kali ini, sedikit kita akan membahas hal-hal
mengenai musim dingin , terutama kita yang berasal dari daerah
tropis, maka musim semacam ini adalah hal baru bagi kita semua. Oleh
karena itu marilah sedikit merenung,
apakah yang mesti kita lakukan sebagai seoarang Muslim menghadapi musim ini
dari musim-musim yang Allah gulirkan, semoga dengan itu Allah memberikan kepada
kita sekalian hidayah dan rahmatNya.
Ada gerangan apa
dengan musim dingin, apakah ia hanya musim di mana orang-orang menikmati
dinginnya salju, ataukah ia hanya musim di mana orang-orang menikmati hangatnya
“heater” pemanas ruangan, ataukah ia
hanya waktu di mana tidur terasa begitu nikmat. Oleh karena itu, marilah
sedikit kita menengok keadaan para orang-orang soleh menikmati musim ini,
semoga Allah memberika kekuatan kepada kita untuk bisa memaksimalkan ibadah di
dalamnya dan mengikuti mereka.
Berkata ibnu mas’ud radhiyallahu ‘anhu,
“selamat datang musim dingin, yang padanya di turunkan berkah, malam-malamnya
panjang untuk sholat malam, dan
siang harinya pendek untuk berpuasa.”
Umar
bin Khattab juga berkata, ”musim dingin
adalah ganimah( sesuatu yang sangat berharga) bagi orang-orang yang senantiasa
beribadah kepada Allah.”
Al
Hasan berkata, ”sebaik-baik zaman seorang mukmin adalah pada
musim dingin, di mana malamnya
panjang untuk sholat malam, siang harinya pendek untuk berpuasa.”
Oleh
karena itu para mujtahid sangat bersedih ketika mereka melalaikan malam harinya dari solat malam, dan siang harinya dari berpuasa pada musim dingin.
Setelah kita melihat bagaimana para sahabat
menghabiskan musim ini, maka marilah membandingkan dengan kondisi keseharian
kita, semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk berusaha mengikuti
mereka.
Kemudian selanjutnya berikut ini adalah
hal-hal penting berkaitan dengan musim dingin:
1.
Kesalahan-kesalahan dalam beruwudhu:
Pertama: sebagian dari
kaum muslimin ketika berwudhu pada musim dingin seperti ini, mereka tidak
sungguh-sungguh dalam berwudhu, mungkin dikarenakan dinginnya air, bahkan sebagian lain telah
meninggalkan salah satu dari anjuran Rasululah pada saat berwudhu pada musim
dingin yaitu “isbaghul wudhu” membasuh
bagian-bagian wudhu melewati batas biasanya, karena Rasulullah dalam salah satu sabdanya ketika menanyakan kepada para
sahabat, maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang dengannya Allah akan mengampunkan
kesalahan, dosa dan mengangkat derajat
kalian di sisiNya, para sahabat berkata: tentu saja ya Rasulallah, maka salah
satu dari point yang di sebutkan Rasulullah adalah; “isbagul wudhu” pada
waktu-waktu yang sulit.
Kedua: Sebagaimana kita ketahui di musim dingin
seperti ini, kita semua menggunakan jaket ataupun
pakaian yang lengannya panjang, dan pada saat berwudhu sebagian dari kita
kurang memperhatikan apakah bagian tangan sampai siku kita telah terbasuh
dengan sempurna, dan hal ini sangatlah berbahaya untuk keabsahan sholat, karena batalnya wudhu akan berakibat
fatal terhadap keabsahan solat itu sendiri.
Ketiga: Pada dasarnya penggunaan air hangat untuk berwudhu adalah boleh, akan tetapi
ada
Sebagian yang melarang
menggunakannya, yang mana orang-orang ini sama sekali tidak memiliki dalil akan
pelarangan tersebut.
Hal-hal yang dilarang pada solat di musim
dingin:
Pertama: menutup muka (menggunakan penutup muka). dilarangnnya menggunakan penutup muka (kain yang menutupi mulut) dalam
solat, sebagimana hal ini kadang kita temukan dilakukan oleh saudara-saudara
kita terkhusus di Pakistan ini, yang mana hal ini pada dasarnya di larang, apapun ketika
menguap dalam sholat maka hal ini memiliki hukum yang berbeda, karena
menutup mulut pada saat menguap itu disunnahkan, apakah itu dengan kain,
ataupun tangan.
Kedua: Sholat
menghadap pemanas (api) , sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa pada
musim dingin seperti ini di temukan sangat banyak pemanas ruangan yang tersedia
di masjid-masjid, dah terkadang di
letakkan pada arah kiblat , dan hal ini lah yang banyak diberi perhatian oleh
para penuntut ilmu, dikarenakan hukumnya yang makruh, hal ini sangat ditekankan sebagai bentuk
pencegahan terjatuhnya seorang muslim kepada tasyabbuh (menyerupai) orang-orang
majusi yang menyembah api, walaupun pada dasarnya orang-orang yang solat tidak
memaksudkan untuk penyembahan.
doa-doa yang dianjurkan dibaca pada musim dingin:
1.pada saat melihat angin kencang:
”Allahumma innii as’aluka khairaha
wa khaira maa fiihaa wa khaira maa ursilat bihi wa a’udzu bika min
syarriha wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bihi”
(Aku memohon kepada mu ya Allah kebaikan
dan kebaikan yang ada pada angin ini dan aku berlindung kepadamu dari
keburukan dan keburukan yang datang bersama angin ini.)
2 ketika melihat gumpalan awan yang tebal (mendung):
"Allahumma
inni ’audzu bika min syarriha "
(Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari keburukan
yang datang bersama wan tebal ini.)
3 .ketika Hujan turun:
إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ « اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً »
Nabi shalallahu
'alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan,
"Allahumma
shoyyiban nafi'an" (Ya Allah turunkanlah pada kami hujan
yang bermanfaat)"
4. Ketika Terjadi Hujan Lebat:
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Turunnya Hujan, Kesempatan Terbaik untuk Memanjatkan Do'a
Ibnu Qudamah dalam Al Mughni mengatakan, "Dianjurkan untuk berdo'a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ
Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa'd, beliau berkata bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَ تَحْتَ المَطَرِ
Musim dingin dan umur manusia:
Sungguh dengan
beradanya kita pada kesempatan musim dingin tahun ini, itu berarti satu musim
lagi umur kita semua berkurang dari jatah yang Allah telah tentukan, yang mana
semua itu akan menjadi saksi di hadapan Allah kelak sebagai pertanggung jawaban
akan waktu yang telah berlalu itu, dan sebagai seorang mukmin yang baik, maka
dia senantiasa mengintropeksi dirinya, apa yang ia siapkan untuk hari esoknya
(akhirat), karena sesungguhnya manusia ini hanyalah terdiri dari 3 hari, yang
pertama adalah hari yang telah berlalu dan apa yang ada di dalamnya, kemudian
hari esok yang penuh dengan angan-angan yang belum tentu bisa di capai, kemudian
yang terakhir adalah ini yang mana engkau berada di dalamnya, maka lakukanlah
apa yang terbaik bisa kamu lakukan pada hari ini.
Inilah sedikit hal yang bisa kami paparkan untuk kesempatan musim
dingin kali ini. Semoga Allah senantiasa memberi kekuatan dan keistiqomahan dalam beribadah
pada musim dingin kali ini. Wallahu a’lam
Oleh: Syandri Syaban
No comments:
Post a Comment