Sunday 5 May 2013

Larangan Memakai Baju Ketat Bagi Wanita Muslimah



Di antara fenomena yang sekarang menjamur dan berbahaya adalah model pakaian ketat dan terlihatnya bentuk lekuk tubuh seorang wanita. Padahal Allah dan Rasul Nya menyuruh kaum wanita untuk mengenakan hijab yang mentupi seluruh anggota tubuh agar tidak terlihat sedikitpun auratnya.
Ironisnya banyak diantara wanita yang lalai akan hal itu. Bahkan sebagian mereka mengenakan jilbab yang bermodel dan berbagai gaya dengan istilah jilbab gaul untuk menarik pandangan laki laki allahumusta’an.
Dalil yang menunjukan hendaknya wanita tidak memakai pakiaan ketat adalah hadits dari Usamah bin Zaid di mana pernah berkata:
عن أسامة بن زيد قال: 'كساني رسول الله - صلى الله عليه وسلمقبطية كثيفة كانت مما أهدى له دِحْيَةُ الكلبي فكسوتها امرأتي، فقال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : مالك لا تلبس القبطية؟ فقلت: يا رسول الله! كسوتها امرأتي، فقال: مرها أن تجعل تحتها غلالة فإني أخاف أن تصف حجم عظامها' رواه أحمد وابن أبي شيبة  والبزار والطبراني، والضياء في المختارة

“Rosululllah Shalallahu ‘alahi wa Salam pernah memakaikanku baju Quthbiyyah yang tebal. Baju tersebut lalu di hadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi kepada beliau. Lalu aku memakaikan baju itu kepada isteriku. Suatu kala Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa salam menanyakanku: “kenapa baju Quthbiyyahnya tidak engkau pakai?” kujawab : “baju tersebut aku pakaikan kepada isteriku wahai Rosulullah”, lantas beliau berkata “suruh ia memakai baju rangkap di dalamnya karena aku khawatir Quthbiyyah itu menggambarkan bentuk tulangnya” .( HR. Ahmad dengan sanad layyin, namun ada penguat dalam riwayat Abi Daud sehingga derajat hadist ini hasan juga imam Muslim berhujjah dengan hadist ini dan Bukhori memakai sebagai syawahid)
Ini adalah sejelas jelasnya dalil yang menunjukan haramnya mengenakan pakaian yang membentuk lekuk tubuh. Adapun pakaian Quthbiyyah adalah produksi dari mesir yang tipis. Jika tidak di kenakan baju rangkap di dalamnya maka akan nampak bentuk lekuk tubuhnya sehingga nampaklah aurat wanita. Bahkan nampak pula warna kulitnya. Demikian kata syaikh Amru bin Abdil Mun’in Salim dalam kitab beliau Jilbab Mar’ah Al Muslimah hal  23.
Syaikh Al Albani rahimahullah pernah mengatakan , “tujuan pakaian muslimah adalah agar tidak menggoda. Tujuan  ini bisa tercapai hanya dengan wanita berbusana longgar. Adapun berbusana ketat walau itu menutupi warna kulit, namun masih menampakan bentuk lekuk tubuh seluruhnya atau sebagiannya. Sehingga hal ini pun menggoda pandangan para pria. Dan sangat jelas hal ini menimbulkan kerusakan tanpa di ragukan lagi. Sehingga pakaian muslimah haruslah longgar ( tidak ketat).” (Jilbab Al Mar’ah Almuslimah fil Kitab was Sunnah, hal 131).
Syaikh Sholih Al Fauzan pernah di tanya mengenai hukum memakai pakaian ketat yang menampakan bentuk lekuk tubuh. Maka beliau jawab : “tidak boleh wanita mengenakan pakaian ketat yang menampakan bentuk lekuk tubuh kecuali di depan suami barulah di perbolehkan. Karena suami boleh melihat pada seluruh tubuh istrinya. Dan begitu pula tidak boleh memakai kaos kaki yang menampakan bentuk lekuk betis dan pahanya, bahkan tidak boleh sampai memperindah kaki dengan kaus kaki tersebut. Juga perlu diketahui bahwa pakaian ketat seperti ini punya efek bahaya. Sampai disebutkan oleh Dr. Wajih Zainul Abidin dalam perkataan beliau pada majalah kuwaitiyyah bahwa pakaian ketat pada wanita tidaklah lepas dari bahaya di antaranya membahayakan kulit.(lihat fatawa al mar’ah al muslimah terbitan darul haistami, hal. 443). 
Sumber: rumaysho.com dengan seidkit tambahan.

3 comments:

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube