Sunday 5 May 2013

Umar bin Khatthab  Mengubur Anak Perempuannya Hidup-hidup, Benarkah?




Riwayat yang menyebutkan bahwa Umar bin Khatthab t mengubur hidup-hidup anak perempuannya di masa Jahiliyah adalah riwayat dusta dan bathil.
Di antara bukti kedustaan dan kebatilannya adalah hal-hal sebagai berikut :
1. Riwayat tersebut tidak ada sama sekali di dalam kitab-kitab Hadits Ahlus Sunnah wal Jama’ah, baik itu kitab hadits shahih maupun hadits dha’if. Bahkan di dalam kitab Tarikh (sejarah) Islam yang ditulis para ulama Ahlus Sunnah pun tidak ada dan tidak pernah disebutkan.
2. Riwayat ini sangat sering dan banyak disebutkan juga disebar luaskan oleh orang-orang Syi’ah Rofidhoh yang sesat dan sangat dengki kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, dan para shahabat y, serta kaum muslimin secara umum.
3. Mengubur hidup-hidup anak perempuan adalah bukan tradisi dan kebiasaan keluarga Umar bin Khatthab t dan kabilahnya dari Bani Adiy di masa Jahiliyah.

Sebagai buktinya bahwa Umar bin Khatthab t menikah dengan seorang wanita yg bernama Zainab binti Mazh’uun (saudari Utsman bin Mazh’uun t), dan melahirkan beberapa anak. Di antaranya Hafshoh radhiyallahu ‘anha, Abdurrahman dan Abdullah bin Umar bin Khatthab y.
Hafshoh adalah anak perempuan Umar bin Khatthab yg paling besar. Ia dilahirkan 5 tahun sebelum diutusnya Nabi Muhammad r sebagai Nabi dan Rasul Nya. Demikian pula Umar memiliki saudari kandung yang bernama Fathimah binti al-Khatthab.
Pertanyaannya:
(*) Kalau sekiranya mengubur hidup-hidup anak perempuan adalah suatu tradisi dan kebiasaan keluarga Umar bin Khatthab dan Bani Adiy, mengapa Hafshah binti Umar bin Khatthab dan Fathimah binti Khatthab dibiarkan masih hidup hingga dewasa? Bahkan Hafshah binti Umar bin Khatthab menjadi salah satu istri Nabi r. Padahal Hafshoh adalah anak perempuan Umar bin Khatthab yg paling besar.
(*) Kenapa yang dikubur hidup-hidup adalah anak perempuannya yang paling kecil yang dilahirkan setelah Hafshoh binti Umar bin Khatthab (menurut fitnah yang dituduhkan) ?
(*) Dan kenapa kejadian ini tidak pernah diceritakan oleh anak-anak Umar dan keluarganya setelah mereka memeluk agama Islam?
4. Terdapat Hadits Shahih yang menunjukkan bahwa Umar bin Khatthab t tidak pernah mengubur anak perempuannya hidup-hidup di masa Jahiliyyah.
An-Nu’man bin Basyir t berkata: “Aku pernah mendengar Umar bin Khatthab t berkata ketika ditanya tentang firman Allah (yg artinya):
“Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya.” (QS. At-Takwir: 8)
Umar t menjawab: “Qois bin ‘Ashim pernah mendatangi Rasulullah r seraya berkata: “Sesungguhnya aku pernah mengubur hidup-hidup delapan anak perempuanku di masa Jahiliyyah.” Maka Nabi r berkata (kepadanya): “Merdekakanlah seorang budak untuk setiap anak perempuan (yang engkau kubur hidup-hidup).” Aku jawab: “Aku memiliki Onta.” Nabi berkata: “Jika engkau mau, bersedekahlah dengan seekor Onta untuk setiap anak perempuanmu yang engkau kubur hidup-hidup”.
(Diriwayatkan oleh Al-Bazzar 1/60, Ath-Thobroni di dalam Al-Mu’jam Al-Kabir 18/337, dan Al-Haitsami berkata: “Dan para perawi (dalam isnad) Al-Bazzaar adalah para perawi yang ada dalam kitab Ash-Shahih (Shahih Bukhari dan Muslim), kecuali Husain bin Mahdi al-Ailiy, dia perawi yang tsiqoh (terpercaya)”. (Lihat Majma’ Az-Zawaid VII/283. Dan hadits ini dinyatakan Shahih oleh Syaikh Al-Albani di dalam Silsilatu Al-Ahaadiitsi Ash-Shahiihah No.3298).
Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Umar bin Khatthab t ini menerangkan tentang kaffarah (penebus dosa) bagi orang yg pernah mengubur hidup-hidup anak perempuan di masa Jahiliyyah. Tatkala Umar bin Khatthab meriwayatkan tentang perbuatan Qois bin Ashim, dan ia tidak menceritakan tentang dirinya dalam perbuatan tersebut, maka ini membuktikan bahwa Umar bin Khatthab t tidak pernah mengubur hidup-hidup anak perempuannya, sebagaimana riwayat dusta dan batil yang beredar di tengah kaum muslimin.

No comments:

Post a Comment

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube