Wanita ibarat sebuah ladang yang
di tumbuhi benih-benih padi, jika ladang itu baik, ia pun akan menghasilkan
jenis padi yang baik, yang mampu bersaing di pasaran Dakwah. Berani meneriakkan
kebenaran di tengah bisingan dunia dan sekutunya.
Musuh-musuh islam sangat sadar betapa besar
pengaruh wanita dalam mempersiapkan dan melahirkan pejuang-pejuang Islam.
Sejarah telah mencatat nama-nama mereka dengan tinta emas yang akan senantiasa
dirindukan oleh siapa saja yang menjadikan mereka sebagai qudwah dalam mengarungi derasnya kehidupan ini.
Wanita adalah setengah dari
kehidupan ini, wanita juga yang melahirkan setengahnya lagi. Wanitalah yang
melahirkan para ulama dan para wanita pulalah yang mentarbiyah para mujahid. Wanita
juga yang mendidik para da'i serta wanita juga yang melahirkan tokoh-tokoh sejarah
yang mampu mengubah wajah dunia.
Saudariku.......
Engkau adalah pelita dalam kehidupan ini, tongkat bagi orang yang buta, pelampung di tengah lautan. Betapa banyak orang yang dulunya kecil, kemudian menjadi besar namanya karena didikan dan kasih sayangmu. Meskipun engkau terlahirkan sebagai makhluk yang lemah, tetapi engkau pada kenyataannya, memainkan peranan yang besar dalam roda kehidupan ini.
Engkau adalah pelita dalam kehidupan ini, tongkat bagi orang yang buta, pelampung di tengah lautan. Betapa banyak orang yang dulunya kecil, kemudian menjadi besar namanya karena didikan dan kasih sayangmu. Meskipun engkau terlahirkan sebagai makhluk yang lemah, tetapi engkau pada kenyataannya, memainkan peranan yang besar dalam roda kehidupan ini.
Ketahuilah sosok pertama yang berdiri menopang dan menerima kebenaran islam adalah seorang wanita. Tatkala seluruh kaum laki-laki menolak dam mencemooh risalah kenabian yang dibawa oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam, Wanita ini yang justru berdiri memberikan kekuatan dan motivasi kepada beliau. Di tengah derasnya ujian yang menghadang dakwah beliau, istri beliulah yang membela mati-matian perjuangan dakwah islam. Dialah ibu kita Khadijah Radiallahu anha, sosok wanita pertama yang mengambil bagian dalam kancah perjuangan. Wanita yang pertama kali masuk dan memeluk agama ini, wanita yang mengalahkan Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali Radiallahu an'hum jamian. Beliaulah sosok sang mujahidah sejati, tatkala orang-orang Quraisy mengumumkan pemboikotan kepada kaum muslimin di bidang politik dan ekonomi, Khadijah tidak ragu untuk bergabung bersama barisan kaum muslimin. Beliau tinggalkan kampung halaman tercinta untuk menempa kesabaran selama tiga tahun bersama suaminya tercinta, menghadapi beratnya pemboikotan yang penuh dengan kesengsaraan, hingga berakhirlah pemboikotan tersebut.
Tidak heran jikalau beliau mendapatkan
kehormatan dari Tuhan semesta alam. Allah Subhanahu
wa ta'ala menyampaikan peghormatan (salam) kepadanya dari langit ketujuh
dan menjanjikan untuknya sebuah rumah di Surga. Sebagaimana telah disebut dalam
hadits dari Abu Hurairah: “Jibril datang
kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata: “Wahai Rasulullah, ini
Khadijah datang kepada engkau dengan membawa bejana berisi lauk pauk atau
makanan atau minuman. Apabila ia datang kepadamu, sampaikanlah salam kepadanya
dari Tuhannya yang maha mulia lagi maha agung dan juga dariku dan kabarkanlah
berita gembira kepadanya mengenai sebuah rumah di surga yang terbuat dari
mutiara di dalamnya tidak ada keributan dan kesusahan.” (HR Muslim dari Abu
Hurairah Radiyallahu 'anhu).
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa ta'ala memberikan balasan
kepada Khadijah atas segala jasa dan kebaikanya dalam membela agama dan
Rasul-Nya dengan balasan yang sebaik-baik balasan serta penuh kenikmatan dan
kecemerlangan di dalam “istananya”.
No comments:
Post a Comment