Sunday 5 May 2013

Wujud Perhatian Islam terhadap Wanita Dalam Konteks Surat An-Nisa



1.      Bagaimana Islam memandang kaum wanita?

Dalam banyak ayat Al Quran, Allah U menerangkan persamaan hak antara laki-laki dengan perempuan, yang di sisi lain Allah juga menetapkan kewajiban yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.
Hak mereka untuk masuk surga sama dengan laki-laki, sebagaimana janji Allah I kepada laki-laki yang ingkar kepada-Nya untuk merasakan azab akhirat. Hak wanita untuk mendapat pahala yang sama dengan lapangan pekerjaan yang berbeda sesuai dengan karakter kewanitaannya, yang secara eksplisit diterangkan oleh Allah dan Rasul-Nya r yang mulia, juga didasari hikmah yang sampai akhir zaman akan kita temukan jika kita berupaya untuk terus mencari bukti-bukti tersebut.
Dalam Al Quran, Allah I menempatkan satu surat khusus yang secara umum membahas tentang hukum mengenai wanita dalam Islam, juga hukum dalam permasalahan keluarga dan masyarakat yang melibatkan unsur wanita.

Wanita Dalam Kancah Perjuangan



Wanita ibarat sebuah ladang yang di tumbuhi benih-benih padi, jika ladang itu baik, ia pun akan menghasilkan jenis padi yang baik, yang mampu bersaing di pasaran Dakwah. Berani meneriakkan kebenaran di tengah bisingan dunia dan sekutunya.

 Musuh-musuh islam sangat sadar betapa besar pengaruh wanita dalam mempersiapkan dan melahirkan pejuang-pejuang Islam. Sejarah telah mencatat nama-nama mereka dengan tinta emas yang akan senantiasa dirindukan oleh siapa saja yang menjadikan mereka sebagai qudwah dalam mengarungi derasnya kehidupan ini.

Wanita adalah setengah dari kehidupan ini, wanita juga yang melahirkan setengahnya lagi. Wanitalah yang melahirkan para ulama dan para wanita pulalah yang mentarbiyah para mujahid. Wanita juga yang mendidik para da'i serta wanita juga yang melahirkan tokoh-tokoh sejarah yang mampu mengubah wajah dunia. 

Ummu Salamah Wanita yang Diangkat Derajatnya



Disela-sela kita mengkaji sirah tentang kehebatan kehidupan insan agung bernama Muhammad bin Abdulllah Shalallahu Alaihi Wasalam, Nabi dan Rasul terakhir  utusan Allah kepada kita. Ataupun kesetiaan Abu Bakar As-siddiq, ketegasan Umar Al-Khatab dan kisah Sayyidina Ali yang bersemangat, disana terselip kisah-kisah wanita hebat di zaman Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. Mungkin kisah-kisah sahabiyah ini jarang kita dengar, namun dibalik kisah sahabiyah ini terselip seribu satu hikmah dan pelajaran untuk menjadi contoh nyata  bagi yang mendambakan surga dan ridha Allah. Kali ini sedikit mari kita melirik  kisah Ummu Salamah Radhiyallahu Anha. Wanita yang kesabaran dan ketabahannya membuahkan balasan yang agung.
Imam Adz-Dzahabi menjelaskan identitas Ummu Salamah:
“ Ummu Salamah adalah wanita terhormat, berhijab dan suci. Namanya Hindun binti Abu Umayyah bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum bin Yaqzhah bin Murrah Al-Makhzumiyah. Ummu Salamah merupakan sepupu  Khalid bin Walid yang digelari Pedang Allah dan Abu Jahal bin Hisyam. Dia termasuk wanita yang pertama kali berhijrah. Sebelum menjadi isteri Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam, Ummu Salamah menikah dengan Abu Salamah bin Abdul Asad Aal-Makhzumi, seorang lelaki yang soleh.”

Umar bin Khatthab  Mengubur Anak Perempuannya Hidup-hidup, Benarkah?




Riwayat yang menyebutkan bahwa Umar bin Khatthab t mengubur hidup-hidup anak perempuannya di masa Jahiliyah adalah riwayat dusta dan bathil.
Di antara bukti kedustaan dan kebatilannya adalah hal-hal sebagai berikut :
1. Riwayat tersebut tidak ada sama sekali di dalam kitab-kitab Hadits Ahlus Sunnah wal Jama’ah, baik itu kitab hadits shahih maupun hadits dha’if. Bahkan di dalam kitab Tarikh (sejarah) Islam yang ditulis para ulama Ahlus Sunnah pun tidak ada dan tidak pernah disebutkan.
2. Riwayat ini sangat sering dan banyak disebutkan juga disebar luaskan oleh orang-orang Syi’ah Rofidhoh yang sesat dan sangat dengki kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, dan para shahabat y, serta kaum muslimin secara umum.
3. Mengubur hidup-hidup anak perempuan adalah bukan tradisi dan kebiasaan keluarga Umar bin Khatthab t dan kabilahnya dari Bani Adiy di masa Jahiliyah.

Sejarah Wanita Dalam Berbagai Kebudayaan



          
  Dewasa ini kita sering mendengar di mana-mana mendengung kata feminisme, kesetaraan gender, persamaan hak antara pria dan wanita dan banyak hal yang berkaitan dengannya. Sampai-sampai pun di dunia muslim, para wanita-wanitanya banyak pula yang ikut menyemarakkan hal itu. Sebenarnya bagaimana asal muasal atau sejarah feminisme dan kesetaraan gender itu muncul kita perlu mengetahui sehingga kita tidak salah dalam memahami dan ambil sikap. Karena memang wanita ini adalah sosok yang spesial di setiap kebudayaan dan peradaban.

            Jika kita melihat kebudayaan yunani kuno, kedudukan wanita itu sangat rendah dan mengenaskan. Mereka hanya di gambarkan sebagai penduduk kelas dua yang hanya di gunakan sebagai eksploitasi yang berhubungan dengan seks. Banyak dibuat patung-patung wanita telanjang yang seksi dan cantik. Di peradaban ini wanita memainkan peranan penting, tapi juga digunakan sebagai simpanan makanya wajar di Yunani orang-orang banyak membuat patung wanita layaknya wanita simpanan. Karena hal ini di contohkan oleh dewa mereka sendiri yang memiliki wanita simpanan atau selingkuhan. Jadi wajar dan biasa kalau manusia selingkuh karena dewanya pun mencontohkan selingkuh.

Larangan Memakai Baju Ketat Bagi Wanita Muslimah



Di antara fenomena yang sekarang menjamur dan berbahaya adalah model pakaian ketat dan terlihatnya bentuk lekuk tubuh seorang wanita. Padahal Allah dan Rasul Nya menyuruh kaum wanita untuk mengenakan hijab yang mentupi seluruh anggota tubuh agar tidak terlihat sedikitpun auratnya.
Ironisnya banyak diantara wanita yang lalai akan hal itu. Bahkan sebagian mereka mengenakan jilbab yang bermodel dan berbagai gaya dengan istilah jilbab gaul untuk menarik pandangan laki laki allahumusta’an.
Dalil yang menunjukan hendaknya wanita tidak memakai pakiaan ketat adalah hadits dari Usamah bin Zaid di mana pernah berkata:
عن أسامة بن زيد قال: 'كساني رسول الله - صلى الله عليه وسلمقبطية كثيفة كانت مما أهدى له دِحْيَةُ الكلبي فكسوتها امرأتي، فقال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : مالك لا تلبس القبطية؟ فقلت: يا رسول الله! كسوتها امرأتي، فقال: مرها أن تجعل تحتها غلالة فإني أخاف أن تصف حجم عظامها' رواه أحمد وابن أبي شيبة  والبزار والطبراني، والضياء في المختارة

Hikmah Terpilihnya Khadijah Radiyallahu Anha




قال ابن إسحاق : كانت خديجة أول من آمنت بالله ورسوله وصدقت ما جاء من عند الله عز وجل وآزرته على أمره فخفف الله بذلك عن رسوله ، فكان لا يسمع شيئاً يكرهه من رد عليه ، وتكذيب له ، فيحزنه ذلك إلا فرج الله عنه بها ، إذا رجع إليها تثبته وتخفف عليه وتصدقه وتهون عليه أمر الناس حتى ماتت رضي الله عنها

Ibnu Ishaq berkata : Khadijah radiyallahu anha adalah orang pertama yang beriman kepada Allah dan Rasul Nya dan membenarkan apa yang telah datang dari Allah aza wajala, beliau telah masuk ke dalam urusan kehidupan Rasulullah maka dengannya Allah meringankan beban atas Rasul Nya. Rasulullah tidak mendengar suatu kebencian atas penolakan dakwahnya atau pengingkaran yang membuatnya bersedih kecuali Allah menghiburnya dengan hadirnya Khadijah radiyallahu anha. Jika Rasulullah datang kepadanya, ia menguatkan hati beliau, meringankan bebannya, membenarkannya dan memudahkan urusan beliau atas umatnya sampai ia meninggal.

Bagaimana Islam Menempatkan Wanita



Dalam Al-Qur'an Allah Subhanahu wa ta'ala menceritakan kemulian dan peran seorang wanita. Allah Subhanahu wa ta'ala  menggandengkan dalam banyak ayat-Nya tentang keutamaan dan kemulian seorang wanita (ibu), dengan hak-hak Allah Subhanahu wa ta'ala untuk disembah seperti dalam firman Allah berikut ini:

وعبد الله ولاتشركوا به شيئا وباالوالدين احسانا

"Dan sembahlah Allah dan jangan sekali-kali kamu(sekalian) menyekutuinya dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.(kalian)”

.kemudian dalam ayat lain disebutkan:

"Katakanlah: Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa."
      (Al An'aam:151)
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube